Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Advertisement:

Lihat Buku di Shopee

Contoh Makalah Anemia

Contoh Makalah Anemia: Pengertian, Penyebab, dan Penanganan

Pendahuluan

Anemia merupakan kondisi medis yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Artikel ini akan membahas mengenai pengertian, penyebab, gejala, dan penanganan anemia, serta memberikan contoh makalah lengkap yang dapat dijadikan referensi bagi siswa sekolah maupun mahasiswa.

Contoh Makalah Anemia

Pengertian Anemia

Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti kelelahan, lemah, pusing, dan sesak napas. Terdapat berbagai jenis anemia, termasuk anemia defisiensi besi, anemia megaloblastik, dan anemia aplastik.

Penyebab Anemia

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
  1. Defisiensi Zat Besi: Kekurangan zat besi merupakan penyebab anemia yang paling umum. Zat besi diperlukan untuk produksi hemoglobin.
  2. Kekurangan Vitamin B12 atau Asam Folat: Kedua vitamin ini penting untuk pembentukan sel darah merah.
  3. Penyakit Kronis: Penyakit kronis seperti kanker, penyakit ginjal, dan rheumatoid arthritis dapat mengganggu produksi sel darah merah.
  4. Gangguan Sumsum Tulang: Penyakit seperti leukemia atau anemia aplastik dapat mempengaruhi kemampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah.
  5. Pendarahan: Kehilangan darah yang signifikan akibat cedera, menstruasi berat, atau pendarahan internal dapat menyebabkan anemia.

Gejala Anemia

Gejala anemia bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Gejala umum meliputi:
  • Kelelahan dan kelemahan
  • Pusing atau sakit kepala
  • Kulit pucat atau kekuningan
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sesak napas
  • Nyeri dada

Penanganan Anemia

Penanganan anemia tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa langkah penanganan yang umum meliputi:
  • Suplementasi Zat Besi: Diberikan pada penderita anemia defisiensi besi.
  • Suplementasi Vitamin: Vitamin B12 atau asam folat diberikan pada anemia megaloblastik.
  • Transfusi Darah: Dilakukan pada kasus anemia berat atau kehilangan darah yang signifikan.
  • Pengobatan Penyakit Dasar: Penanganan penyakit kronis yang menyebabkan anemia.
  • Diet Seimbang: Meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi dan vitamin, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
---

Contoh Makalah Anemia

Judul: Penanganan Anemia Defisiensi Zat Besi pada Remaja

Bab I: Pendahuluan

Latar Belakang: Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah kesehatan yang umum di kalangan remaja. Kondisi ini dapat mempengaruhi performa akademik dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Rumusan Masalah:
1. Apa penyebab anemia defisiensi zat besi pada remaja?
2. Bagaimana gejala anemia defisiensi zat besi pada remaja?
3. Bagaimana penanganan anemia defisiensi zat besi pada remaja?

Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab, gejala, dan penanganan anemia defisiensi zat besi pada remaja.

Bab II: Tinjauan Pustaka

Anemia Defisiensi Zat Besi: Definisi dan epidemiologi anemia defisiensi zat besi.
Penyebab: Faktor-faktor yang menyebabkan defisiensi zat besi pada remaja, termasuk diet yang buruk dan pertumbuhan yang cepat.
Gejala: Manifestasi klinis anemia defisiensi zat besi.
Penanganan: Pendekatan medis dan nutrisi untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi.

Bab III: Metodologi Penelitian

Desain Penelitian: Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Populasi dan Sampel: Remaja usia 15-18 tahun yang terdiagnosis anemia defisiensi zat besi.
Instrumen Penelitian: Wawancara mendalam dan kuesioner.

Bab IV: Hasil dan Pembahasan

Temuan Penelitian: Penyebab utama anemia defisiensi zat besi pada remaja adalah diet yang tidak seimbang dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi.
Diskusi: Analisis terhadap temuan penelitian dan rekomendasi penanganan.

Bab V: Penutup

Kesimpulan: Anemia defisiensi zat besi pada remaja disebabkan oleh faktor nutrisi dan dapat ditangani dengan suplementasi zat besi serta edukasi gizi.
Saran: Pentingnya kampanye kesehatan untuk meningkatkan kesadaran tentang anemia dan pentingnya diet seimbang di kalangan remaja.

Kesimpulan

Anemia adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus, terutama pada kelompok usia muda seperti remaja. Melalui penanganan yang tepat dan edukasi tentang gizi, prevalensi anemia dapat dikurangi secara signifikan. Contoh makalah di atas diharapkan dapat membantu siswa dan mahasiswa dalam menyusun tugas mereka mengenai anemia.

---

Dengan artikel ini, pembaca diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang anemia dan memiliki referensi yang bermanfaat untuk menyusun makalah mereka sendiri. Tetap perhatikan keunikan dan pastikan makalah yang dibuat bebas dari plagiarisme.

---------------

Judul Contoh Makalah: 

Contoh Makalah Anemia

Contoh Makalah Anemia
Contoh Makalah Anemia

Keterangan Contoh Makalah:

Contoh Makalah Anemia. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. Contoh Makalah Anemia ini mudah-mudahan bisa menjawab pencarian anda terkait dengan makalah anemia pdf, makalah lengkap anemia pdf, artikel makalah penyakit anemia, makalah anemia doc, pembahasan anemia, makalah askep anemia, makalah tentang anemia pada ibu hamil, kata pengantar makalah anemia dan lain-lain.

Berikut ini kutipan teks dari isi Contoh Makalah Tentang Anemia di Kalangan Mahasiswa:


LATAR BELAKANG
Sejumlah jenis zat gizi memeggang peranan dalam pembentukan darah merah (hemopoiesis). Yang biasa dimaksud dengan pembentukan darah ialah pembentukan arythrocyt dengan hemoglobin didalamnya. Zat-zat gizi yang berperan dalam homopoiesis ialah protein, berbagai vitamin dan mineral. Diantara vitamin-vitamin ialah asam folat, vitamin B12, vitamin C dan Vitamin E, sedangkan di antara mineral ialah fe, Cu, dan mungkin pula Co. yang paling menonjol menimbulkan hambatan homopoiesis ada dua kelompok. a) Vitamin : asam Folat dan vitamin B12,  b) Mineral : Fe dan Cu.

Hanya anemia defisiensi zat besi (Fe) yang mempunyai luas cakupan nasional di Indonesia dan akan dibahas lebih lanjut di makalah ini yang berjudul “. Anemia defisiensi zat besi memang termasuk problema defisiensi gizi nasional di Indonesia sejak tahun 1988.
Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb) atau hematokrit nilai ambang batas (referensi) yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah dan Hb, hemolisis, kehilangan darah berlebihan.
Masalah gizi remaja perlu mendapat perhatian khusus karena pengaruhnya yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dampaknya pada masalah gizi saat dewasa. Saat ini populasi remaja di dunia telah mencapai 1200 juta jiwa. 

Remaja merupakan masa transisi aanak dan dewasa. Selama remaja perubahan hormonal mempercepat pertumbuhan. Pertumbuhan lebih cepat dari fase yang lain dalam kehidupan, kecuali fase satu tahun pertama kehidupan (bayi).

Mahasiswa merupakan remaja yang mengalami pertumbuhan menuju dewasa.pada masa ini biasanya mahasiswa mengalami perkembangan yang jauh berbeda dari masa remajanya, seperti pola pikir yang semakin luas, cara mengontrol emosi dengan baik, belajar memahami perbedaan pendapat, dll. Meskipun penyebab anemia zat besi itu sendiri dari beberapa faktor , Tetapi perubahan psikologi juga dapat mempengaruhi , mahasiswa juga mengalami peningkatan aktivitas yang lebih berat mulai dari berpikir, kegiatan fisik, gaya hidup mandiri yang belum tentu tercukupi kebutuhan gizi makronutrien maupun mikronutrien, dll. Tetapi masalah anemia defisiensi zat besi jarang bahakan sering kali tidak diperhatikan oleh penderita karena dampak yang sifatnya akumulatif .Oleh karena itu masalah anemia defisiensi besi Fe sangat rentan pada masa remaja khususnya mahasiswa terutama wanita. Selain itu,akibat yang ditimbulkan pada penderita anemia defisiensi zat besi seperti penurunan performa kerja, terganggunya fungsi otot, mudah capek, dan lain-lain.

Maka dari itu penulis ingin mempelajari penyebab  dan mencari langkah pencegahan  anemia  defisiensi zat besi (Fe) dengan cara pemenuhan nutrisi dengan konsumsi pangan yang sehat, bergizi lengkap, dan ekonomis sesuai dengan gaya hidup mahasiswa.

RUMUSAN MASALAH
  1. Bagaimana gaya hidup mahasiswa apabila ditijau dari segi konsumsi makanan, sehingga dapat dinyatakan bahwa dikalangan mahasiswa banyak penderita anemia defisiensi zat besi (Fe)?
  2. Bagaimana proses terjadinya anemia defisiensi zat besi (Fe) dan jenis anemia?
  3. Apakah Akibat yang ditimbulkan anemia defisiensi zat besi?
  4. Apa saja  faktor-faktor yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi pada kalangan mahasiswa?
  5. Bagaimana solusi atau langkah pengurangan dan pencegahan anemia defisiensi zat besi pada kalangan mahasiswa?

BATASAN MASALAH
  1. Jenis anemia yang diamati adalah anemia defisiensi zat besi (Fe).
  2. Penderita Anemia defisiensi zat besi yang menyerang kalangan mahasiswa yang hidup jauh dari pantauan orang tua.
  3. Penyebab anemia defisiensi dikalangan mahasiswa yang dilihat dari segi konsumsi makanan.karena gaya hidup yang mandiri.
  4. Pencegahan anemia defisiensi zat besi yang menyerang kalangan mahasiswa dengan cara konsumsi makanan pengganti yang ekonomis, sehat, dan higienis.
  5. Karena penyebab anemia defisiensi zat besi yang dilihat dari segi nutrisi maka untuk melakukan pencegahan, dilakukan penilaian status gizi secara langsung (klinis).

HIPOTESA
  1. Gaya hidup mahasiswa yang mandiri (di luar pengawasan orang tua) yang cenderung bersifat hemat dan fasilitas makanan yang murah, higienis, dan tercukupi kandungan gizinya sangat minim, maka kebutuhan gizi terutama mineral makro maupun mikro , salah satunya zat besi sangat kecil bahkan tidak diperhatikan sehingga dapat memicu terjadinya anemia defisiensi zat besi.
  2. Proses anemia defisiensi zat besi ditandai dengan reendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb) atau hematokrit nilai ambang batas (referensi) yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah (eritrosit) dan Hb, meningkatnya kerusakan eritrosit (hemolisis)/ kehilangan darah yang berlebihan.jenis anemia ada 3 yaitu anemia defisiensi zat besi (Fe), anemia kekurangan asam folat, dan anemia kekurangan vitamin B12.
  3. Akibat yang ditimbulkan dari anemia defisiensi zat besi bermacam-macam gejalanya. Seperti lemah,letih lesu, sering mengantuk, cara berpikir yang mulai lambat, kndisi fisik terlihat pucat, dan lain-lain.
  4. Faktor yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi pada mahasiswa adalah nutrisi yang belum tercukupi Karena faktor sosialekonomi, lingkungan, dan gangguan dari faktor internal.
  5. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara mengatur dan mengganti dengan makanan yang sehat, ekonomis, dan mencukupi nutrisinya terutama Fe.

TUJUAN
  1. Untuk mengetahui bahwa gaya hidup mahasiswa yang jauh dari pantauan orang tua terutama dalam hal konsumsi makanan dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
  2. Untuk mengetahui proses terjadinya anemia defisiensi zat besi pada tubuh dan jenis          anemianya.
  3. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari anemia defisiensi zat besi.
  4. Untuk mengetahui penyebab anemia defisiensi zat besi yang menyerang kalangan mahasiswa yang hidup jauh dari pantaua orang tua.
  5. Untuk mengetahui langkah pencegahan anemia defisiensi zatt besi yang sesuai dengan gaya hidup mahasiswa.

MANFAAT
  1. Menginformasikan kepada masyarakat pada umunya dan mahasiswa pada khususnya, bahwa gaya hidup dapat menjadi salah satu penyebab anemia defisiensi zat besi.
  2. Menambah pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab anemia defisiensi zat besi termasuk dalam pemenuhan nutrisi.
  3. Mengetahui langkah pencegahan anemia defisiensi zat besi dengan pemenuhan nutrisi baik melalui maknan pengganti maupun makanan tambahan.

PROSES TERJADINYA ANEMIA
Mekanisme dasar terjadinya anemia dalam tubuh disebabkan 3 proses uatam yaitu kurangnya produksi sel darah merah yang sehat oleh “Pabrik” nya, kehilangan sel darah merah dalam jumlah besar dan dihancurkannya sel darah merah dalam jumlah yang besar dalam tubuh itu sendiri. Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sistem fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera. 

AKIBAT YANG DITIMBULKAN ANEMIA
Gejala anemia defisiensi besi : mudah lelah, jantung sering berdebar-debar (terutama saat berolahraga), napas pendek dan kepala sakit (terutama saat berolahraga), sulit berkonsentrasi dan kepala pusing, kulit menjadi pucat, kram kaki, insomnia, merasa lapar dan ingin makan sesuatu yang aneh, semisal kertas, es, atau bahkan kotoran (kelainan ini dikenal dengan "pica"), kuku berbentuk kurva ke atas, rasa sakit dan terdapat luka pada bagian mulut. 

Dampak dari anemia dapat meningkatkan risiko menderita infeksi karena daya tahan tubuh menurun. Anemia juga dapat berpengaruh dalam penentuan prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami anemia dapat mengalami penurunan kemampuan dan konsentrasi belajar, menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak. Dampak yang timbul semakin luas, misalnya mudah letih, rentan terhadap serangan penyakit serta tidak bergairah melakukan aktifitas yang padat. Padahal dalam kenyataannya mahasiswa juga dituntut untuk dapat melakukan aktifitas yang banyak. Selain itu juga pada mahasiswa putri gejala anemi lebih besar daripada mahasiswa putra karena perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. 

Selengkapnya mengenai isi dan susunan Contoh Makalah Anemia ini, silahkan lihat preview dan unduh pada link di bawah ini.

Preview Contoh Makalah:


Download Contoh Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word ]


Demikian share file Contoh Makalah Tentang Penyakit Anemia di Kalangan Mahasiswa, semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Contoh Makalah Anemia"

Advertisement:

Lihat Buku di Shopee

Advertisement:

Lihat Buku di Shopee

Advertisement:

Lihat Buku di Shopee

Advertisement:

Lihat Buku di Shopee