Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Judul Contoh Makalah: 

Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah
Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah


Keterangan Contoh Makalah:

Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. Tema makalah ini mengenai Penulisan Nama Dalam  Uraian  dan Daftar  Pustaka. Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada kita semua tentang bagaimana penulisan nama dalam uraian dan daftar pustaka pada suatu skripsi.

Selengkapnya silahkan lihat dan download Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah pada link di bawah ini.

Download Contoh Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word dan PDF]

Download Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah.docx
Download Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah.pdf

Berikut ini kutipan teks dari isi Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah.

Pendahuluan
Penelitian ilmiah adalah suatu usaha penyelidikan yang sistematis dan cermat tentang suatu pokok persoalan atau subjek tertentu untuk menemukan atau memperbaiki fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi. Suatu penelitian ilmiah bukanlah suatu kegiatan atau aktivitas yang hanya mempersoalkan kepastian, tetapi juga ingin mencari berbagai alternatif jawaban suatu masalah atau fenomena apakah dalam lingkup sosial maupun masalah-masalah laboratoris. Maka dari itu, penelitian memiliki tujuan untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan.

Dalam menyusun penelitian diperlukan sumber-sumber pengetahuan yang dapat dikelompokkan yaitu pengalaman, otoritas, cara berpikir deduktif, cara berpikir induktif, dan pendekatan ilmiah. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus melakukan survei secara sungguh-sungguh mengenai apa yang telah diketahui orang dalam bidang yang diminatinya itu. Peneliti harus berkecimpung dibidang penelitiannya. Selain itu, peneliti harus mengetahui bagaimana menemukan, menyusun, dan menggunakan kepustakaan dalam bidang mereka.

Dalam penulisan karya ilmiah, baik penulisan makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, kebanyakan peneliti kurang memahami penyusunan kajian pustaka dan terkadang peneliti mengalami kesulitan dalam menemukan dan menulis kajian pustaka yang sesuai dengan bidang yang diminatinya. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas tentang penyusunan kajian pustaka khususnya bagaimana cara penulisan nama yang baik dan benar dalam uraian dan daftar pustaka.

Pembahasan
Skripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa yang disusun untuk memenuhi sebagian syarat penyelesaian studi pada program strata satu (S-1). Karya ilmiah tersebut berupa laporan penelitian. Penelitian dapat berupa penelitian lapangan, penelitian pustaka, penelitian laboratorium, maupun penelitian pengembangan.

Penelitian lapangan merupakan penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empirik di lapangan berdasarkan pendekatan kuantitatif dan/atau kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang bersifat deduktif-induktif, sedangkan pendekatan kualitatif diorientasikan untuk mengungkapkan gejala secara holistik kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dan peneliti menempatkan diri sebagai instrumen kunci (Moleong, 2005).

Penelitian pustaka merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan penelaahan secara kritis dan mendalam bahan-bahan pustaka yang relevan. Bahan-bahan pustaka tersebut diperlakukan sebagai sumber untuk menggali pemikiran atau gagasan baru sebagai bahan dasar dalam melakukan deduksi terhadap pengetahuan yang telah ada sehingga dapat dikembangkan kerangka teori baru sebagai dasar pemecahan masalah.

Penelitian laboratorium merupakan pengkajian suatu masalah di laboratorium berdasarkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Konsep “laboratorium” dalam hal ini bersifat fleksibel. Laboratorium untuk bidang studi Matematika, misalnya, berbeda karakteristiknya dengan laboratorium bidang studi Sains atau Bahasa.

Penelitian pengembangan merupakan kegiatan ilmiah yang menghasilkan suatu rancangan atau produk yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah aktual di berbagai bidang. Kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori, konsep, prinsip, rumus, atau temuan penelitian untuk memecahkan suatu masalah. Hasil penelitian pengembangan dapat berupa karya seni (desain, drama, tari, dan musik), buku teks, media pembelajaran, atau produk teknologi.

Penyusunan proposal penelitian skripsi merupakan langkah awal dalam proses penyusunan skripsi. Proposal penelitian skripsi merupakan rencana penelitian yang berisi gambaran yang konkret dan jelas tentang arah, tujuan, dan hasil akhir yang akan dicapai dalam penelitian. Suatu penelitian akan dapat dikerjakan dengan baik jika didasari oleh proposal yang dirancang sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian.

Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan skripsi umumnya dapat dibagi ke dalam tiga bagian utama, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir.
1. Bagian Awal
a) Halaman Sampul
Halaman sampul (lampiran 4) memuat hal-hal berikut:
  1. Judul skripsi ditulis dengan huruf capital dengan jenis Times New Roman ukuran 14 dengan jarak 1 spasi; adapun pernyataan untuk kepentingan apa skripsi itu disusun ditulis dengan huruf Book A nti qua 12 dengan 1 spasi (hanya di halaman sampul dalam seperti contoh dalam lampiran 1).
  2. Logo Universitas
  3. Naman lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa dan program studi
  4. Nama lembaga yang ditulis secara urut ke bawah mulai nama Fakultas hingga Universitas yang diakhiri dengan tahun penyususunan skripsi
  5. Warna sampul disesuaikan dengan warna identitas fakultas
b) Halaman Persetujuan
Halaman peretujuan berisi pemberian persetujuan dosen pembimbing skripsi. Halaman persetujuan terdiri atas naman mahasiswa, judul skripsi, tanggal persetujuan skripsi dan tanda tangan oleh dosen pembimbing skripsi. Halaman persetujuan ini disusun pada skripsi untuk ujian meja (siding skripsi) saja. Jika sudah selesai ujian meja (sudah selesai revisi) maka halaman persetujuan ini tidak diikutsertakan lagi pada susunan skripsi. Halaman persetujuan diberi nomor halaman dengan menggunakan huruf Latin kecil (i) (lihat lampiran 3).

c) Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini berisi pernyataan tertulis bahwa tugas akhir yang disusun adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Contoh halaman pernyataan orisinalitas dapat dilihat pada lampiran 4.

d) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan merupakan halaman yang memuat tanda tangan penguji skripsi. Tanda tangan terebut diperoleh setelah mahasiswa melewati fase ujian dan revisi skripsi. Halaman pengesahan terdiri atas naman mahasiswa, NPM, program studi, fakultas, judul skripsi, tanggal pengesahan skripsi, tanda tangan tim penguji dan tanda tangan dekan. Halaman pengesahan diberi nomor halaman dengan huruf Latin kecil (i) (lihat lampiran 5).

e) Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih
Halaman kata pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. Halaman ucapan terima kasih memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyususnan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir. Ketentuan mengenai penulisan akata pengantar/ucapan terima kasih dapat dilihat p ada butir 3.8. Contoh ucapan terima kasih dapat dilihat pada lampiran 6.

f) Abstrak/Abstract
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan,tujuan, metode penelitian, hasil dan kseimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara bcepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. Contoh abstrak dapat dilihat pada lampiran 7.

g) Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dank e tiga boleh tidak ditulis. Contoh daftar isi dapat dilihat pada lampiran 8.

h) Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain
Daftar table, gambar dan daftar lain digunakan untuk memuat nama table, gambar dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama table, gambar dan sebagainya menggunakan huruf capital di awal kata.

2. Bagian Isi
Pada umumnya bagian ini diawali dengan deskripsi tentang masalah umum dan khusus yang diteliti serta deskripsi tentang nilai pentingnya penelitian yang dilakukan. Berikut disajikan sistematika dan pengertian setiap bagian sebuah skripsi.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian mengungkapkan keingintahuan mahasiswa tentang fenomena/gejala yang menarik untuk diteliti dengan menunjukkan signifikansi penelitian bagi pengembangan pengetahuan ilmiah.

Empat komponen latar belakang masalah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  1. Adanya gejala tentang permasalahan yang akan diteliti.
  2. Relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek ilmu (teknik, sosial, ekonomi, budaya, politik, seni, agama) dengan segala akibat yang ditimbulkannya.
  3. Keserasian pendekatan metodologis yang digunakan.
  4. Gambaran kegunaan hasil penelitian.

Dari pihak peneliti, pengungkapan bagian ini dapat didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Tentang topik yang diteliti, apa-apa saja informasi yang telah diketahui baik teoretis maupun faktual;
  2. Berdasarkan informasi yang diperoleh, adakah ditemukan adanya permasalahan;
  3. Dari permasalahan yang dapat diidentifikasi, bagian mana yang menarik untuk diteliti;
  4. Apakah mungkin secara teknis masalah itu diteliti.

1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah inti fenomena yang akan diteliti sebagai akibat adanya kesenjangan teori dan realitas.

1.3 Maksud dan/atau Tujuan Penelitian
Maksud penelitian mengungkapkan arah dan tujuan umum apa yang akan dicapai dalam penelitian.

Tujuan penelitian mengetengahkan indikator-indikator/aspek-aspek yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama berkaitan dengan variabel- variabel yang akan diteliti.

1.4 Kegunaan Penelitian
Penjelasan tentang manfaat penelitian yang dilakukan, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis hasil penelitian.

1.5 Kerangka Pemikiran
Pada prinsipnya kerangka pemikiran pada penelitian deduktif (deductive/operational research) dikemukakan (beberapa) dalil, hukum, teori yang relevan dengan masalah yang diteliti sehingga memunculkan asumsi- asumsi dan proposisi yang kemudian kalau mungkin dapat dirumuskan ke dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji (testable/operational hypothesis).

Pada penelitian induktif (inductive research) kerangka pemikiran berdasarkan dugaan sementara, yaitu adanya kaitan-kaitan tertentu dalam variabel masalah, tetapi tidak dapat didedukasi dari teori. Jadi, hipotesis tidak diturunkan terlebih dahulu, tetapi hipotesis dihasilkan dari data yang disebut ”benang merah”, yaitu percerminan alur runtut pikir peneliti.

1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian mengungkapkan secara ringkas rancangan penelitian, prosedur penelitian, alat ukur yang digunakan, parameter yang diamati, sampel, teknik analisis, dan metode ujinya. Apabila judul Bab III adalah metode penelitian, paragraf ini akan dijelaskan secara rinci pada Bab III.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Subbab ini menguraikan di mana penelitian dilakukan (kota, daerah, desa, laboratorium, sekolah, perusahaan, klinik, rumah sakit, panti asuhan dsb.). Selain itu, menguraikan jadwal dan lamanya penelitian yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, dapat pula berisi uraian tentang data sekunder/tersier yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjawab masalah yang diajukan peneliti. Pada bab ini pula dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder/tersier untuk membahas permasalahan yang menjadi topik skripsi, sepanjang teori–teori dan/atau data sekunder/tersier itu berkaitan.

Tinjauan pustaka merupakan hasil telusuran tentang kepustakaan yang mengupas topik penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti. Hal ini merupakan bukti pendukung bahwa topik atau materi yang diteliti memang merupakan suatu permasalahan yang penting karena juga merupakan concern banyak orang, sebagaimana ditunjukkan oleh kepustakaan yang dirujuk. Kepustakaan juga dapat berupa teknik, metode, taktik, strategi, atau pendekatan yang akan dipilih untuk melaksanakan penelitian yang hasilnya ditulis dalam skripsi tersebut.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ATAU OBJEK PENELITIAN
Penelitian ilmiah wajib memenuhi asas dapat diulang (repeatable) dan dapat menghasilkan hasil penelitian yang sama (reproduceable). Oleh karena itu, bagian Bahan dan Metode Penelitian harus diuraikan dengan jelas dan rinci sehingga jika ada orang yang memiliki kompetensi yang sama ingin melakukan penelitian yang sama, ia akan dapat mengikuti semua prosedur penelitian dan akan memperoleh hasil yang relative sama pula.

Pada bab ini dideskripsikan secara lebih rinci dan runtut rancangan penelitian, prosedur penelitian, teknik penarikan sampel dan kriterianya (termasuk populasinya), penetapan variabel penelitian dan definisi operasional penelitian, teknik analisis dan metode lainnya.

Apabila judul Bab III ini adalah Objek Penelitian, bab ini memberikan gambaran umum mengenai objek penelitian, khususnya keadaan objek penelitian yang dikaitkan dengan judul skripsi atau permasalahan yang diteliti.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian adalah bagian yang menyajikan hasil dari penelitian dalam bentuk data. Selain dengan uraian, data penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi (gambar, foto, diagram, grafik, tabel, dll.).

Dalam menyajikan tabel atau grafik, hendaknya tabel dan grafik tersebut berupa self explanatory. Artinya, semua keterangan harus ada pada tabel dan grafik tersebut sehingga pembaca dapat memahaminya tanpa harus mengacu ke teks/naskah.

Yang dimaksud dengan pembahasan bukanlah mengulang data yang ditampilkan dalam bentuk uraian kalimat, melainkan berupa arti (meaning) data yang diperoleh. Pembahasan berarti membandingkan hasil yang diperoleh dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain) yang sudah dipublikasikan, kemudian menjelaskan implikasi data yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan atau pemanfaatannya. Temuan atau informasi yang diperoleh dapat dikaitkan dengan tujuan penelitian (impikasi hasil penelitian) atau dibandingkan dengan hasil penelitian orang lain yang telah dipublikasikan, sebagaimana diuraikan dalam bagian tinjauan pustaka. Dalam pembahasan ini sebaiknya diutarakan pula kelemahan dan keterbatasan penelitian. Kesalahan umum dalam membahas hasil penelitian adalah menyajikan data hasil penelitian sekaligus sebagai tabel dan grafik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan intepretasi. Simpulan ini harus terlebih dahulu dibahas dalam bagian Pembahasan sehingga apa yang dikemukakan dalam bagian Simpulan tidak merupakan pernyataan yang muncul secara tiba-tiba.

Cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang disampaikan dalam simpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama sebagai jawaban atas tujuan.

Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul tiba-tiba akan tetapi merupakan kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran yang dapat menyangkut aspek operasional, kebijakan, ataupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkret, realistis, bernilai keilmuan dan/atau praktis, serta terarah (disebut saran tindak). Apabila peneliti tidak mengajukan saran/rekomendasi atas dasar simpulan hasil penelitian, judul Bab V ini adalah SIMPULAN.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari skripsi atau tugas akhir terdiri dari lima bagian, yaitu:

3.1 Dalam Pustaka
Diatur dalam halaman tersendiri.

3.2 Gambar (termasuk foto dan grafik)
Halaman ini diberi nomor halaman dan ikut dihitung. Gambar, grafik, lukisan garis, ataupun foto hendaknya dirancang untuk memberikan pengertian yang lebih baik terhadap keterangan yang diberikan teks. Skripsi atau tugas akhir. Judul dan keterangan gambar ditempatkan 1,5 spasi di bawah gambar, diketik tidak melampaui batas kiri-kanan. Semua keterangan ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata “Gambar”, awal keterangan dan kata nama yang ditulis dengan huruf besar. Penomoran gambar dinyatakan dengan angka Arab. Gambar yang merupakan kelompok ditandai dengan huruf a,b,c dan seterusnya.

3.3 Tabel
Table merupakan alat bantu visual yang bermanfaat untuk menyajikan data secara jelas dan menyeluruh. Untuk itu table hendaknya dirancang dengan baik dan cermat, susunannya logis dan sederhana. Table dapat disusun memanjang dengan ketentuan sama seperti halnya Gambar. Bila label melebihi satu halaman, dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut:

  • di batas atas bidang pengetikan dicantumkan identitas table diikuti keterangan “(Lanjutan)” – yakitu dalam tanda kurung – diketik secara simetris. Dua spasi di bawahnya diketikkan keterangan kolom-kolom table, seperti tercantum pada awal table di halaman sebelumnya. Cara demikian diulang pada tiap halaman yang baru yang melanjutkan table yang sama. Garis penutup table diberikan bila table sudah selesai seluruhnya.
  • nomor table dinyatakan degan angka Arab. Baris terakhir judul table berjarak 1 cm dari batas atas table. Keterangan table diketik di bawah table dengan huruf kecil, kecuali awal keterangan dan kata nama yang diketik dengan huruf besar. Lebar keterangan tidak melebihi batas kiri- kanan bingkai table. Jarak baris dalam table adalah 1 spasi. Jarak table dengan penjelasan table 2 spasi. 

3.4 Lampiran
Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk skripsi atau tugas akhir, tetapi yang akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di bagian tubuh skripsi atau tugas akhir. Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Arab dan diketik di kiri atas bidang oengetikan. Judul lampiran diketik dnegan huruf kecil, kecuali awal kata “Lampiran”, awal keterangan dan kata nama yang diketik dnegan huruf besar. Baris pertama teks lampiran diketik 2 spasi baris terakhir judul lampiran.

Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak ikut dihitung, tetapi seluruh halaman lampiran ikut dihitung dan diberi nomor halaman (lanjutan dari bagian isi skripsi atau tugas akhir).

Pembatas antara lampiran satu dengan lampiran berikutnya, diberi kertas warna biru muda, bertuliskan: Lampiran, dibawah tulisan tersebut, tulis judul lampiran, ditengah bidang pengetikan. Pembatas ini tidak diberi nomor halaman (contoh terlampir).

Tata Cara Penulisan
Bab ini menetapkan jenis bahan dan ukuran naskah, tata cara pengetikan dan pemberian tandah urutan/penomoran, mengatur pencantuman Tabel dan gambar serta menentukan pedoman tentang ragam bahasa, cara penulisan nama dan hal-hal lain yang dianggap perlu diperhatikan dalam tata cara penulisan skripsi.

3.1 Bahan dan Ukuran
1. Naskah
Naskah skripsi dibuat di atas kertas HVS 80 g/m2, ukuran naskah ialah A4 (21 cm x 29,7 cm) berwarna putih, ditulis tidak bolak-balik dengan menggunakan tinta berwarna hitam.

3.2 Pengetikan
  1. Bidang pengetikan; Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas (contoh lampiran 15).
  2. Skripsi diketik dengan huruf Times New Roman 12.
  3. Bilangan dan satuan; Lambang bilangan ditulis dengan angka kecuali pada awal kalimat. Satuan dinyatakan dengan satuan resminya tanpa tanda titik dibelakangnya. Jika belum ada singkatan resmi, maka satuan ditulis secara lengkap. C ontoh: 5 m, 10 kg, 1 jam 20 menit.
  4. Jarak baris; Semua bagian skripsi diketik dengan spasi ganda, kecuali Abstrak, judul-judul, gambar, tabel, dan lampiran serta keterangan-keterangan menyertainya diketik dengan spasi tunggal. Jarak antara akhir judul bab dan baris pertama teks 4 x 1 spasi. Jarak antara akhir teks dan subjudul, atau antara sub-subjudul 3 x 1 spasi. Jarak antara pragraf tetap 2 spasi. (lampiran 15)
  5. Pengisian ruang tulis; Ruang tulis, yaitu bagian halaman yang terdapat di sebelah dalam bidang pengetikan, sedapat mungkin diisi penuh, artinya penulisan dimulai dari batas kiri sampai ke batas kanan bidang pengetikan tanpa ada ruang yang terbuang, kecuali jika akan memulai dengan alinea baru, persamaan, daftar, rincian ke bawah, gambar, subjudul atau hal-hal yang hkusus.
  6. Judul Bab; Judul bab diketik di batas atas bidang pengetikan, disusun simetris (center), menggunakan huruf besar semua dan cetak tebal (bold), tanpa penggarisbawahan ataupun pembubuhan tanda baca titik di akhir judul. Penomoran bab menggunakan angka Romawi.
  7. Judul Sub Bab; Judul sub bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan. Pemakaian lambang untuk sub bab menggunakan Angka Arab (1, 2, dst).
  8. Judul Sub-sub Bab; Judul sub-sub bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan. Judul sub-sub bab ditambahi digit ketiga, tanpa diapit tanda kurung. 
  9. Awal Paragraf; Awal pragraf diketik satu tab (1, 27 cm) dari batas kiri bidang pengetikan.
  10. Perincian ke bawah; Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, maka: a. Sebagai tanda urut rincian dipakai angka atau huruf abjad sesuai dengan derajat rinciannya, diikuti oleh tanda titik atau diapit tanda kurung. b. Huruf atau angka tanda urut rinciannya ditulis pada ketukan ke-6 dari batas kiri bidang pengetikan. c. Jika rincian tidak cukup ditulis dalam 1 baris maka huruf pertama baris kedua dan seterusnya ditulis tetap di bawah huruf pertama baris pertama. Penggunaan tanda hubung (-) atau simbol lainnya seperti tanda pagar (#) atau tanda bintang (*) dan lain-lain sebagai tanda rincian tidak dibenarkan. 
3.3 Pemberian Tanda Urut
Bagian ini meliputi tata cara pemberian tanda urut untuk halaman naskah, tabel, gambar, persamaan serta judul, subjudul dan seterusnya. Pemberian tanda urut dilaksanakan dengan penomoran menggunakan angka Romawi atau angka Arab atau dengan pengabjadan menggunakan huruf kapital
  1. Penomoran halaman; Bagian awal skripsi, mulai dari KATA PENGANTAR, ABSTRAK, ABSTRACT, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian utama dan bagian akhir skripsi, mulai dari pendahuluan sampai ke halaman terakhir diberi nomor halaman dengan angka Arab (1, 2, 3, dst), ditempatkan di kanan bawah. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan kertas dan 1,5 cm dari tepi bawah kertas. (Lampiran 15)
  2. Penomoran Tabel; Tabel diberi tanda urut dengan angka Arab. Nomor tabel berurut dari awal sampai akhir.
  3. Penomoran Gambar; Gambar diberi tanda urut dengan angka Arab. Nomor gambar berurut dari awal sampai akhir.
  4. Penomoran Persamaan; Tanda urut persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia dan lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam tanda kurung dan ditempatkan merapat ke sambir kanan. 
3.4 Tabel dan Gambar
  1. Tabel; Judul Tabel ditulis dengan diawali tulisan Tabel beserta nomor urutnya, dengan angka Arab dan tanda titik, hanya huruf pertama dari kata pertama yang ditulis huruf besar. Keseluruhan judul ini ditempatkan simetris di atas Tabel dan jika lebih dari 1 baris maka baris ke-2 dan seterusnya ditulis mulai tepat di bawah huruf pertama nama judul dengan jarak 1 spasi. Satuan tidak boleh dicantumkan dalam judul Tabel, contoh cm, g, dan lain- lain. Tabel tidak boleh dipenggal, jika terpaksa karena memang panjang sehingga tidak mungkin ditulis dalam satu halaman, maka pada halaman lanjutan dicantumkan kata Lanjutan Tabel diikuti nomor Tabel, tanpa disertai judulnya lagi. Nama-nama kolom Tabel ditulis kembali. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara kolom yang satu dengan yang lainnya cukup tegas dapat dengan atau tanpa garis pemisah kolom. Jarak antar lajur adalah 1½ spasi, sedangkan jika lajur tidak cukup ditulis dalam 1 baris dalam kolom yang bersangkutan, maka jarak antar baris dalam satu lajur adalah 1 spasi. Jika Tabel lebih lebar daripada ukuran lebar naskah, sehingga harus dibuat memanjang naskah, maka bagian atas tabel diletakkan sebelah kiri kertas atau di sisi jilidan. Tabel yang dikutip dari sumber lain harus dinyatakan, dengan cara menulis sumbernya pada akhir judul Tabel seperti cara pengacuan sumber pustaka dalam uraian. Tabel diketik simetris terhadap sembir kiri kanan dan terhadap teks di atas dan di bawahnya dengan jarak masing-masing 3 spasi. Tabel yang terdiri atas lebih dari 2 halaman atau harus dilipat ditempatkan pada lampiran. Contoh format tabel tercantum pada lampiran 12.
  2. Gambar; Bagian skripsi yang diatur sama dengan gambar adalah bagan, grafik, peta, foto, konfigurasi dan langkah-langkah reaksi kimia. Judul gambar diletakkan 2 spasi di bawah gambar, diawali dengan tulisan Gambar dan angka Arab serta tanda titik, selanjutnya ditulis judul gambar dengan huruf kapital pada huruf awal kata pertama saja tanpa diakhiri tanda titik. Keseluruhan judul ini ditempatkan simetris di bawah gambar dan jika lebih dari satu baris maka baris ke-2 dan seterusnya ditulis mulai tepat di bawah huruf pertama nama judul dengan jarak antar baris 1 spasi. Gambar tidak boleh dipenggal. jika terpaksa karena ukuran gambar lebih luas dari 1 halaman, maka gambar dapat dilipat rapi. Bila gambar dilukis memanjang halaman naskah, maka bagian atas gambar diletakkan di sebelah kiri di sisi jilidan. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang lowong dalam gambar dan tidak pada halaman lain. Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi dan ekstrapolasi. Gambar yang dibuat di atas kertas grafik tidak dibenarkan, demikian pula jika kemudian kertas grafik ini ditempelkan pada kertas naskah. Untuk kurva hubungan linear, skala pada sumbu x dan y ditetapkan sedemikian rupa sehingga ada kesesuaian antara kemiringan (slope) dengan persamaan regresinya. Foto hitam-putih atau berwarna ditempelkan pada kertas naskah dengan perekat kuat, bukan dengan plester sudut. Gambar beserta judulnya dibuat simetris terhadap simbir kiri kanan dan terhadap teks di atas dan di bawahnya dengan jarak masing- masing 3 spasi. Gambar yang dikutip dari sumber lain harus dinyatakan sumbernya, dengan menuliskannya pada akhir judul gambar seperti cara pengacuan sumber pustaka dalam uraian. Contoh halaman gambar tercantum pada lampiran 13.
3.5 Penulisan Nama
Bagian ini memberikan pedoman tentang pengutipan nama penulis yang diacu dalam uraian dan daftar pustaka:

1. Nama penulis yang diacu dalam uraian
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja jika penulisnya hanya satu orang saja. Jika terdapat 2 penulis yang mempunyai nama akhir yang sama dan menulis pada tahun yang sama maka untuk membedakannya dibelakang tahun diberi huruf kecil a,b dan seterunya.

Jika penulisnyan dua orang maka kedua nama akhir dituliskan dengan menyelipkan kata dan diantara kedua nama tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang maka hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan dkk

Jika penulisnya tidak jelas maka digunakan tulisan Anonim sebagai pengganti nama penulis.

a. Menurut Calvin (1978).............................
b. Akhir-akhir ini gejala perkelahian.................(Smith, 1927a).
c. Menurut Black dan Smith (1974), tanah yang ........................
d. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk ,1976)
e. Pirolisis ampas tebu menurut Othmer dan Fermstro, (1943) menghasilkan...........

2. Nama penulis dalam daftar fustaka
Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya,
a. Nama penulis lebih dari 1 kata.
Cara penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan tanda koma, singkatan nama depan, nama tengah dan seterusnya yang semuanya diberi tanda titik. Contoh:
  1. Adam C. Smith, John Kelvin and Bernard Klauss. Ditulis Smith, A.C., Kelvin, J. and Klauss, B.
  2. Sultan Takdir Alisyahbana ditulis Alisyahbana, S.T.
b. Nama yang dikuti dengan singkatan.
Nama yang diikuti atau diawali dengan singkatan, maka singkatan-singkatan itu dianggap sebagai nama tengah. Contoh:
  1. William D. Ross Jr. Ditulis Ross,W.D.Jr.
  2. Abdul Rahman C.I. ditulis Rahman, A.C.I.

c. Nama penulis dari sumber pustaka tidak Jelas
Nama penulis diganti dengan kata anonim. Contoh: Anonim, 1950, Maling kundang, Balai Pustaka, Jakarta.

d. Sumber pustaka merupakan dokumen resmi yang diterbitkan oleh suatu instansi. Nama instansi tersebut dipakai sebagai pengganti nama penulis. Contoh:
  1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I. 1975, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan, Balai Pustaka, Jakarta.
  2. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, 2001, Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi, Makassar.

e. Gelar tradisional atau kebangsaan dan keagamaan. Gelar tradisional ini dianggap sebagai suatu kesatuan dengan nama akhir. Contoh:
  1. Raden Suryo Negoro ditulis Negoro, R.S.
  2. Andi Husni Tanra ditulis Tanra, A.H.
  3. K.H. Raden Mas Mansyur ditulis Mansyur, K.H.R.M.
f. Nama dengan garis penghubung
Jika nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung di antara dua kata, maka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan. Contoh:
  1. Sulastin-Sutrisno ditulis Sulastin-Sutrisno.
  2. Ohnishi- Kumayama ditulis Ohnishi- Kumayama.

g. Derajat Keserjanaan
Derajat keserjanaan tidak boleh dicantumkan .

3.6 Catatan Kaki, Istilah Baru dan Kutipan
  1. Catatan kaki; Sebaiknya dihindari penggunaan catatan kaki. 
  2. Istilah-istilah baru; Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakan asalkan konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali menggunakan istilah sebaiknya dibuatkan daftar istilah.
  3. Kutipan; Kutipan langsung ditulis dalam bahasa aslinya dengan jarak antarbaris 1spasi. Tidak diterjamahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan pengertian penulis. Kutipan bahasa asing ditulis dengan huruf m iring(italic). 

Penutup
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
  1. Penelitian ilmiah adalah suatu usaha penyelidikan yang sistematis dan cermat tentang suatu pokok persoalan atau subjek tertentu untuk menemukan atau memperbaiki fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi.
  2. Penelitian memiliki tujuan untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan.
  3. Dalam menyusun penelitian diperlukan sumber-sumber pengetahuan yang dapat dikelompokkan yaitu pengalaman, otoritas, cara berpikir deduktif, cara berpikir induktif, dan pendekatan ilmiah.

Demikian share file Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Contoh Makalah Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel