Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Judul Contoh Makalah: 

Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


Keterangan Contoh Makalah:

Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. Berikut ini kutipan teks dari isi Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia (UU. No. 23/1997). Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi tidaklah mengenal batas wilayah negara maupun wilayah administratif, tetapi jika lingkungan hidup dikaitkan dengan pengelolaannya maka harus jelas batas wilayah wewenang pengelolaan tersebut.

Lingkungan hidup Indonesia sebagai suatu sistem yang terdiri dari lingkungan sosial (sociosystem), lingkungan buatan (technosystem) dan lingkungan alam (ecosystem) dimana ke tiga sub sistem ini berinteraksi untuk meningkatkan kondisi seimbang dan ketahanan lingkungan hidup, dimana kondisi ini akan memberikan jaminan yang memberikan peningkatan kualitas hidup setiap makhluk hidup di dalamnya.

Permasalahan lingkungan hidup pada dasarnya timbul karena dinamika penduduk, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang kurang bijaksana, kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan teknologi maju, dampak negatif yang sering timbul dan klemajuan ekonomi yang seharusnya positif, dan benturan tata ruang.

Untuk mengatasi permasalahan lingkungan, maka pemerintah menerapkan kebijakan di bidang lingkungan hidup. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meminilalisasi dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan /industri, maka diberlakukannya kewajiban dalam penyusunan studi kelayakan lingkungan berupa penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Berdasarkan uraian pemasalahan tersebut, maka dalam makalah ini akan dibahas lebih rinci mengenai pengertian AMDAL, prinsip AMDAL, sampai dengan proses pelaksanaan AMDAL di Indonesia. 

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
  1. Bagaimanakah pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)?
  2. Bagaimanakah prinsip dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)?
  3. Bagaimanakah jenis-jenis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)?
  4. Bagaimanakah prosedur Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Indonesia?

Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka manfaat dari penulisan makalah adalah sebagai berikut.
  1. Untuk mengetahui pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
  2. Untuk mengetahui Prinsip dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
  3. Untuk mengetahui jenis-jenis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
  4. Untuk mengetahui prosedur Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Indonesia. 

Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Menurut Setiawan, et.al. (2003) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), secara resmi diperkenalkan pertama kali melalui National Environmental Policy Act pada tahun 1969 di Amerika Serikat, yang mengharuskan lembaga federal untuk memperhatikan dampak lingkungan dari berbagai rencana pembangunan. Sejak itu, banyak negara juga menggunakan analisis dampak lingkungan dalam pengelolaan lingkungan dan sumberdaya, baik melalui undang-undang maupun kebijakan. Menurut UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik (struktur tanah, geologi, bentang lahan), kimia (pencemaran air, udara dan tanah), ekologi (dampak terhadap flora dan fauna), sosial-ekonomi, sosial- budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif (Hendartomo, Tanpa Tahun). 

Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya digunakan kriteria mengenai :
a. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan.
Jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting bila manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah tersebut.

b. Luas wilayah penyebaran dampak.
Suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting bila mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak, tidak berbaliknya dampak, kumulatif dampak.

c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
Intensitas dampak; Perubahan lingkungan yang timbul bersifat hebat, atau drastic, berlangsung diarea yang relative luas, dalam kurun waktu yang relative singkat. Lamanya dampak berlangsung ; Dikatakan penting bila rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan timbulnya perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak yang berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan.

d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak.
Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan dengan komponen lingkungan yang terkena dampak primer.

e. Sifat kumulatif dampak.
Komulatif mengandung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk atau bertimbun. Dampak suatu usaha atau kegiatan dikat akan bersifat kumulatif bila pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau tidak dianggap penting., tetapi karena aktivitas tersebut bekerja berulang kali atau terus menerus, maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif.

f. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak. 
Perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi manusia (Tias, 2009).

Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup (Hendartomo, Tanpa Tahun).

Prinsip dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Gibson (1993) dalam Setiawan (2003) menyatakan bahwa seperangkat prinsip dapat diidentifikasikan untuk merancang analisis dampak. Kedelapan prinsip ini adalah sebagai berikut:
  1. Satu pendekatan terpadu. Masyarakat harus melihat dampak kegiatan mereka pada skala lokal, nasional dan internasional. Meyakinkan bahwa kebutuhan dasar terpenuhi, kemiskinan dapat dihilangkan, adanya analisis pola konsumsi untuk menentukan implikasi penggunaan sumber-sumber alam serta besaran limbah yang dibuang balik ke lingkungan, serta melihat pula aspek-aspek sosial, budaya dan ekonomi disamping aspek lingkungan. Mengkaji implikasi panjang pendek, menengah dan panjang juga penting dilakukan.
  2. Semua bentuk keputusan harus ramah linngkungan. Analisis dampak harus diberlakukan seluas mungkin, termasuk prakarsa pembangunan dari masyarakat maupun swasta untuk proyek-proyek baru atau perluasan, perbaikan, ataupun penghentian proyek yang ada. Prinsip ini bermaksud bahwa kebijakan, program dan proyek harus melalui anallisis dampak.
  3. Analisis dampak harus menekankan pada identifikasi kemungkinan terbaik. Prinsip ini menuntut bahwa tujuan dan keunggulan relatif dari alternatif yang dipilih harus dikaji secara kritis.
  4. Analisis dampak harus berdasarkan hukum, serta harus spesifik, wajib dan dapat diterapkan. Prinsip ini memperjelas bahwa analisis dampak merupakan suatu serangan terhadap status quo dan dimaksudkan untuk membawa perubahan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena menekankan pada perubahan, pemberlakuan yang bersifat sukarela adalah tidak tepat. Harapan terhadap analisis harus dapat dipahami secara jelas, semuanya h arus berdasarkan hukum dan peraturan, ser ta harus dapat diberlakukan berdasar hukum.
  5. Proses analisis dan pengambilan keputusan yang terkait harus terbuka, partisipatif dan adil . Prinsip ini merefleksikan konsep-konsep persamaan, pemberdayaan dan keadilan yang merupakan hakekat pembangunan berlanjut, serta pendekatan partisipasi. Pertimbangannya adalah bahwa analisis dampak mengandung hal-hal ilmiah maupun nilai-nilai sehingga “partisipasi dan kritik luas merupakan cara terbaik untuk melawan kecenderungan bias yang sempit serta meningkatkan kehati-hatian terhadap tanggapan masyarakat luas”. Keterbukaan dan partisipasi juga akan menghasilkan pendekatan yang seimbang dengan memperhatikan semua golongan dan kepentingan.
  6. Kondisi dan syarat penerimaan harus dapat dijalankan; kapasitas juga harus ada untuk memantau efek dan penataan terhadap peraturan pelaksanaan(juklak) selama pelaksanaan. Persetujuan yang dilakukan setelah kajian yang sistematik tidak akan banyak gunanya jika tidak ada kapasitas atau komitmen untuk mengevaluasi pelaksanaan dan meyakinkan diikutinya peraturan. Sementara hal ini jelas merupakan suatu pengetahuan umum, banyak proses analisi s dampak tidak memberikan apa yang disebut sebagai “pemaksaan”.
  7. Penerapan yang efisien harus muncul. Meskipun efisiensi merupakan perhatian utama dalam proses regulasi, Gibson menyarankan bahwa hal ini sangat penting dalam analisis dampak karena ketidakefisienan akan membawa kekejaman dan antagonisme, yang akan menjadi musuh yang menakutkan. Tujuan jangka panjang analisis dampak adalah mengubah proponen menjadi manusia yang secara otomatis berfikir, berencana dan bertindak dengan pertimbangan-pertimbangan lingkungan dan sosial. Antagonisme dan kekejaman akan menjadi persoalan utama dalam mencapai tujuan jangka panjang ini. 
  8. Berbagai cara harus disusunn untuk menghubungkan analisis dampak dengan pengambilan keputusan yang lebih tinggi . Prinsip terakhir ini berkaitan erat dengan prinsip pertama yang menyarankan pendekatan terpadu. Oleh karenanya, penting untuk meneruskan hasil-hasil analisis dampak pada proses pengambilan keputusan dan program yang lebih luas, serta digunakan untuk membantu dan mengembangkan kriteria yang digunakan untuk menilai fungsi lingkungan (Setiawan dkk, 2003).

Jenis-jenis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Menurut PP Nomor 51 Tahun 1993 ditetapkan 4 jenis studi AMDAL, yaitu sebagai berikut.
  1. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang berada dalam kewenangan satu instansi sektoral. Misalnya rencana kegiatan pabrik tekstil yang mempunyai kewenangan memberikan ijin dan mengevaluasi studi AMDAL-nya ada pada Departemen Perindustrian.
  2. AMDAL Terpadu / Multisektoral, adalah AMDAL yang berlaku bagi suatu rencana kegiatan pembangunan yang bersifat terpadu, yaitu adanya keterkaitan dalam hal perencanaan, pengelolaan dan proses produksi, serta berada dalam satu kesatuan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi. Sebagai contoh adalah satu kesatuan kegiatan pabrik pulp dan kertas yang kegiatannya terkait dengan proyek hutan tanaman industri (HTI) untuk penyediaan bahan bakunya, pembangkit tenaga listrik uap (PLTU) untuk menyediakan energi, dan pelabuhan untuk distribusi produksinya. Di sini terlihat adanya keterlibatan lebih dari satu instansi, yaitu Departemen Perindustrian, Departemen kehutanan, Departemen Pertambangan dan Departemen Perhubungan.
  3. AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang ditujukan pada satu rencana kegiatan pembangunan yang berlokasi dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instansi. Contohnya adalah rencana kegiatan pembangunan kawasan industri. Dalam kasus ini masing-masing kegiatan di dalam kawasan tidak perlu lagi membuat AMDAL-nya, karena sudah tercakup dalam AMDAL seluruh kawasan. 
  4. AMDAL Regional, adalah AMDAL yang diperuntukan bagi rencana kegiatan pembangunan yang sifat kegiatannya saling terkait dalam hal perencanaan dan waktu pelaksanaan kegiatannya. AMDAL ini melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi, berada dalam satu kesatuan ekosistem, satu rencana pengembangan wilayah sesuai Rencana Umum Tata Ruang Daerah. Contoh AMDAL Regional adalah pembangunan kota-kota baru (Setiawan dkk, 2003).

Teknik Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Terdapat empat teknik berbeda yang digunakan untuk mengidentifikasikan dampak. Keempatnya adalah: checklist, overlay, matrices dan networks.
  • Checklist. Cheklist menyajikan daftar hal-hal penting yang harus diteliti. Dalam hal ini cheklist berfungsi sebagai pedoman untuk mengingatkan peneliti tentang beberapa aspek yang dianggap penting. Sebuah cheklist tidak dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat berbagai aspek yang ada dalam daftar serta kegiatan proyek. Butir-butir yang terdapat dalam daftar didasarkan atas pengalaman umum dalam analisis dampak, yang mana peneliti harus menentukan mana-mana yang sekiranya akan terjadi.
  • Overlay. Teknik ini memanfaatkan beberapa peta yang menggambarkan karakteristik lingkungan dan sosial wilayah proyek. Peta ini digabung untuk mendapatkan suatu gambaran lengkap yang menjelaskan karakteristik suatu wilayah. Suatu keputusan tentang karakteristik yang menentukan hal sensitif dan bernilai kemudian dibuat, serta dampaknya disimpulkan.
  • Matriks. Teknik ini lebih baik dari cheklist, yang mana karakteristik lingkungan dan sosial diidentifikasikan dalam satu kolom dari matriks dan kegiatan proyek pada kolom lain. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan tingkatan pertama hubungan sebab-akibat antara kegiatan yang akan dilakukan dan dampaknya.
  • Network. Teknik ini dimulai dengan identifikasi kegiatan yang diusulkan, diikuti dengan hubungan sebab-akibat pada berbagai tingkatan (langsung dan tak langsung). Netwoks secara nyata mengakui adanya suatu dampak berantai yang mungkin ditimbulkan oleh satu kegiatan, dan merupakan suatu keharusan untuk melacak rangkaian dampaknya, mulai dari tingkat pertama, kedua dan ketiga.

Keempat teknik di atas diurutkan mulai dari yang paling sederhana. Network secara teoritik merupakan teknik yang paling maju, tetapi juga paling kompleks dan memerlukan banyak waktu. Lebih jauh lagi, network seringkali juga sulit dilakukan karena mungkin tidak cukup data dan informasi untuk berbagai dampak berantai. Sebaliknya, cheklist dan overlay relatif mudah dan selalu dipakai pada tahap awal analisis dampak. Sekali dampak telah diidentifikasikan melalui cheklist dan overlay, analisis lebih lanjut menggunakan matrices dan networks dapat dilakukan. Juga penting dicatat adanya teknik kelima yang selalu digunakan, yakni yang biasa disebut sebagai pendapat ahli atau profesional. “teknik” ini tidak secara langsung memanfaatkan keempat teknik diatas, melainkan didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman seseorang dalam mengevaluasi banyak kasus sejenis dan menentukan aspek yang dianggap penting (Setiawan et.al., 2003).

Selengkapnya silahkan lihat file preview dan download Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pada link di bawah ini.

Download Contoh Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word dan PDF]

Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).docx 
Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).pdf

Demikian share file Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Contoh Makalah AMDAL Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel